Minggu, Juli 17, 2011

Menikmati Keindahan Taman Narmada di Lombok

MATARAM – Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki sejuta keindahan sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia. Selain pantainya yang eksotis, banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi bila kita berkunjung ke pulau ini, salah satunya adalah Taman Narmada.

Pertama kali berkunjung ke Pulau Lombok, penulis tidak melewatkan untuk mengunjungi Taman Narmada (Narmada Park) yang terletak di Lembuah Desa, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer sebelah timur Mataram, Nusa Tenggara Barat. Indah, luas, terawat dan mengagumkan...!!! Demikian kesan pertama saat pertama  menginjakkan kaki di taman dengan luas sekitar 2 hektar ini.


Di tengah kolam terdapat air mancur yang disebut "Pemuda Fountain"
Konon, taman ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok yang bernama Anak Agung Ngurah Karang Asem. Taman Narmada digunakan sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap lima tahun penuh Caka bulan (Oktober-November). Selain upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan selama musim kemarau (www.wartanews.com).

Taman ini dibangun menyerupai keindahan Gunung Rinjani yang digunakan sebagai tempat peristirahatan raja. Narmada bagi umat Hindu adalah air yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Nama Narmada digunakan untuk menamai mata air yang membentuk beberapa kolam.

Di Taman Narmada ada beberapa bagian seperti gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sakapat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar.

Arena permainan flying fox yang yang membentang di Telaga Padmawangi.
Di dalam taman ada juga sebuah air mancur yang disebut "Pemuda Fountain" yang dikatakan air tersebut berasal dari Gunung Rinjani dan dipercaya untuk membuat seseorang tetap awet muda sehingga disebut Air Muda. Sumber mata air ini, pernah diteliti dan ternyata memiliki kandungan mineral cukup tinggi. Uniknya, dari sumber mata air ini, berapapun jumlah yang diambil setiap hari, tidak akan pernah habis, padahal sumber mata airnya sangat kecil sekali.


Taman indah ini dibuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai. Aku dan paman yang menjadi guide gratis kebetulan masuk ke sini masih sangat pagi, sekitar jam 08.00 WITA. Jadi, kami adalah pengunjung pertama yang masuk. Karena paman dikenal sebagai warga yang dekat dengan lokasi taman, tiket masuk kami digratiskan, hehe... Sebenarnya biaya tiket masuk taman ini sangat murah, hanya Rp 5.000, sedangkan untuk turis asing dikenakan biaya masuk sebesar Rp 10.000.

Di dalam Taman Narmada, kami dapat menikmati keindahan taman yang didominai oleh kolam air yang masih terlihat cantik dan alami. Konon katanya kolam ini digunakan sebagai tempat pemandian bagi raja dan selirnya. Dan ada juga merupakan salah satu kolam renang dilengkapi dengan berbagai permainan air. Dari ketinggian di pinggir kolam besar, membentang tali  baja sepanjang 200 meter untuk arena permainan flying fox yang yang membentang di telaga padmawangi. Dengan adanya sarana flying fox ini pengunjung, terutama anak-anak tidak hanya melihat sekeliling taman dan kolam semata, tapi juga bisa menikmati kesejukan air dan keindahan kolam dari atas tali gantungan flying fox.

Kami menysuri sisi Telaga Padmawangi hingga ke bagian belakang area taman. Di sini kami melintasi kebun Manggis yang tinggi menjulang. Kebetulan batang manggis belum berbuah. Pada bagian luar area belakang kebun manggis, kami mendapati semacam saluran pipa yang dibangun Belanda saat itu.
Kebun Manggis di bagian belakang Taman Narmada
Saluran pipa yang terbuat dari beton dan jumlah ada sepasang dengan panjang tidak kurang dari 200 Meter membentang dari bukit (ada sungai) sebelah Utara, kemudian menurun lalu  mendaki hingga bukit sebelah Selatan. Di bagian Selatan terdapat sungai kecil dan perkampungan. Konon, saluran air ini dibangun Belanda untuk mensuplai air ke sungai kecil di perkampungan sebelah Selatan yang kekurangan air.

Pipa beton sebagai saluran air
Tahun lalu, kata mang Jaja, obyek wisata bersejarah ini, mulai dipoles Pemda untuk menarik minat wisatawan berkunjung, mulai dari penambahan arena bermain bagi anak-anak, sampai penyajikan outbond, lengkap dengan flying fox termasuk pula wisata kuliner berupa sate bulayak yang menjadi ciri khas masyarakat Mataram. Di bagian luar gerbang utama, banyak sekali dijual cendera mata khas Pulau Lombok. Suasana masih pagi, belum banyak pedagang yang berjualan, aku urung membeli ole-ole untuk dibawa pulang.

Sekitar satu jam kami menikmati keindahan peninggalan sejarah masa lalu berupa taman nan indah, Taman Narmada. Yuk...liburan ke Lombok sambil menikmati keindahan yang disajikan alam nan asri! Suatu saat aku harus kembali ke sini lagi...!! (Kabelan Kunia/Lombok)

Tidak ada komentar: