Kamis, Desember 22, 2011

Puisi Hari Ibu : 'Ibu Pahlawanku"

Mamah Popon Suhaeni (Kiri) dan Umak Maniah (Kanan). Mejeng di Safari
Banyak pahlawan perempuan di dunia ini
Bagiku pahlawan sejati itu adalah Ibu
Pertempuran melawan rasa sakit dan nyeri ketika melahirkanku
adalah pertempuran yang melelahkan.

Beruntung sebagai suami aku menyaksikan pergulatan istri melahirkan anak-anak kami
Sosok Ibu yang berjuang hidup dan mati terlintas dan mengharukan
Kematian yang dihadapkan adalah kepasrahan
Ketika Sang buah hati terpekik, kemenangan tiada terlukiskan
Perjuangan 9 bulan dan sekian jam di ujung garis batas 'kematian' seolah tuntas.

Rupanya perjuangan Ibu belumlah usai
Dari bayi yang selalu disusui, digendong, dimandi dan disuapi hingga menjelang dewasa
Kasih sayang itu tidak pernah padam
Pun ketika harus terpisahkan dengan keluarga baruku
Doa Ibu tidak pula selesai
Selaksa harap dan doa-doa dipanjatkannya untukku, anaknya yang enggan melupakan.

Banyak pahlawan wanita di dunia ini
Bagiku pahlawan sejati itu adalah IBU.

(Selamat Hari Ibu 2011)

Selasa, November 22, 2011

Secangkir Coklat Hangat Untukku


 

Secangkir coklat hangat tersaji menjelang pergantian tahun, 39 tahun berlalu. 
Kehangatan coklat menyeruak menghantar perjalanan panjang.
Hidup penuh rintangan dalam perjuangan yang tak berkesudahan.
 Keabadian merintangi pasti.
Kuukir jejak dengan langkah penuh darah dan air mata.
Tak ada yang tercecer, tetes demi tetes.


Secangkir coklat panas berukir kembang nan indah.
Pesona dunia mengikrar nafsu.
Tak terelak gapaian birahi.

Mencoba lari mengangkangi laknat.
Menembus batas maksiat yang terjaring.
Hilangkan gelap menatap sinar
Berpijar menyambut asa.



 Masa yang tuntas.
Dilewati penuh letih.
Meraih mimpi dalam dekapan sang dewi.
Hidup lebih berarti didampingi dua bidadari kecil nan lucu.


Merajut asa dengan bingkai kesetiaan.
Warna-warni kehidupan menghiasi jalan yang tak pernah lurus.
Keberanian melangkah menepis angkara.
Tujuan mulia terpatri dalam harapan.
(Bandung, 22 Nopember 2011)

Kamis, Oktober 27, 2011

I Love Tobelo

Ibu Lina, Hendi Liyanto dan Kabelan Kunia
Tiba di Sultan Babullah, Ternate

Tujuan kami adalah Kota Tobelo, Maluku Utara. Pukul 07.00 pagi, kami tiba di Ternate. Melalui jalan darat, menyusuri Kota Ternate yang mulai ramai, kami diantar ke Pelabuhan Laut untuk menjalani penyeberangan dengan kapal laut kecil untuk diseberangkan ke Pulau Maluku Utara.

Di Pelabuhan Laut, Pulau Ternate
Hendi Liyanto, Kabelan Kunia, Lina, Selly
Dugaanku semula bahwa aku akan mengalami mabuk laut, ternyata tidak terjadi sama sekali. Penyeberangan laut yang mengasikkan dan untuk pertama kalinya aku menaiki kapal perahu kecil. membelah laut luas  Menurut nahkoda, pada pagi hari penyeberangan sangat mendukung, karena ombak sangat kecil dan udara lebih bersahabat. Alhasil perjalanan 45 menit ini kami nikmati dengan enjoy sampai akhirnya tiba di Pulau Maluku dengan selamat dan mengasikan.

Dalam Perahu di perjalanan laut ke Tobelo
Menikmati panas alam Timur
Perjalanan sebenarnya baru terjadi sekarang. Menumpangi kendaraan Avanza dengan jarak tempuh lebih dari 250 Km,  menyusuri jalanan yang berkelok dan sedikit berlubang, akhirnya aku tumbang juga. Perjalanan ditempuh lebih dari 3 jam. Kepalaku sontak menjadi pusing dan mata mulai berkunang-kunang. Rupanya desakan dari dalam perut sudah tidak bisa dibendung lagi. Setibanya di tempat penginapan, semuanya aku tumpahkan di kamar mandi. Semua yang dimakan saat makan siang di perjalanan tadi, terkuras habis, hiiii......legaaa sekali rasanya.

Sore ini pinginnya aku tidur untuk istirahat sejenak di kamar hotel yang cukup nyaman dan luas. Namun tuan rumah, Pak Pery dan istri mengajak kami ke gedung pertemuan untuk persiapan acara besok pagi. Sedikit lemas dan loyo, akhirnya kami bergegas mandi dan berangkat ke lokasi gedung pertemuan sembari menikmati suasana kota Tobelo yang tenang dan sepi.

Setelah memasang spanduk dan menata segala sesuatunya untuk acara besok, menjelang malam kami kembali ke Hotel. Setelah shalat Maghrib dan dilanjutkan dengan Isya, aku merebahkan diri di peraduan nan empuk hingga Subuh menjelang. Selamat pagi Tobelo.....!!!

Selasa, Agustus 30, 2011

Pesan Al Qur'an Tentang Samudra Sebagai Sumber Kesejahteraan Manusia dan Sain Membuktikannya

Fadel Muhammad menyampaikan khutbah
Idul Fitri di Halaman ITB 
 (Foto: Fery AP/Salmanitb.com)
 Al-Qur’an selalu mengacu pada banyak alam semesta, di mana sains saat ini hanya memiliki dan menghasilkan hipotesis dan model tentang alam semesta yang majemuk. Daya tarik Al­ Qur’an tentang kebenaran sangat universal – tak lekang oleh waktu dan ruang, ditujukan kepada seluruh umat manusia dan kelompok jin. Kadang-kadang, Al Qur’an menyebutkan makhluk di Bumi dan langit yang berarti seluruh makhluk dikenal atau belum diketahui. 

Setiap ayat, bahkan jumlah ayat dan kata-kata, nama surah (bab) merupakan kebijakan abadi yang mengandung beberapa arti, yang relevan dengan tingkat pengetahuan manusia yang membacanya.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan pesan Al Qur’an yang berkaitan dengan laut. “Laut” dalam Al-Qur’an atau yang berkaitan dengannya disebutkan ada 32 kali, sedangkan kata “daratan” disebutkan sebanyak 12 kali. Hal ini mengisyaratkan mengenai luasnya lautan dan daratan. Perbandingan antara luas lautan dan daratan adalah lautan sama dengan 32/44 sedangkan luas daratan adalah 12/44, dengan demikian, persentasenya : lautan 72,7% dan daratan 27,3%. Persentase ini ternyata sesuai dengan penelitian NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration) yang diungkapkan oleh Prof. DR. Jane Lubjenco. lni adalah penanda bahwa Al Qur’an merupakan lautan pengetahuan yang harus dieksplorasi melalui akal budi.

Al Quran selalu mengajak manusia untuk mengembangkan akal budinya untuk memahami pesan-pesan Ilahi. Salah satunya adalah ajakan kepada umat manusia untuk mengeksplorasi dan memanfatkan laut untuk kesejahteraan umat manusia. berbicara soal manfaat laut bagi peningkatan tarat hidup manusia. Pesan Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 96 menyebutkan “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada­ Nyalah kamu akan dikumpulkan”.

Pesan Al Qur’an tentang laut kini telah dibuktikan oleh Negara-negara maju. Negara-negara yang pandai memanfaatkan potensi lautnya, bakal mendapat kekayaan yang sangat berlimpah. Selain mengandung banyak makanan, dan perhiasan, laut juga bisa menyimpan banyak bahan tambang, bisa menjadi jalur transportasi yang murah, dan sebagainya. Selain menjadi bukti kuat bagi keaslian Al-Quran, laut juga menjadi sumber penghidupan yang sangat kaya. Keberadaan wilayah laut, bisa menjadi salah satu penentu tingkat ekonomi sebuah negara.

Indonesia sebagai negara kepulauan, dimana dua pertiganya terdiri atas laut/lautan, merupakan negara yang kaya dengan potensi lautnya dan mempunyai keragaman hayati terbesar di dunia. Disamping Indonesia kaya dengan ikan yang merupakan sumber kehidupan bagi nelayan, juga beberapa jenis ikan laut ekonomis penting sudah dikembangkan sebagai usaha budidaya., seperti udang, kerapu, bandeng, kakap, rumput laut dan tiram mutiara. Bahkan sekarang ini Indonesia merupakan produsen rumput laut dan mutiara terbesar di dunia. Disamping itu, sebagai negara kepalaun yang terletak di antara dua samudra, maka Indonesia merupakan jalur transportasi laut internasional.

Satu lagi fenomena kelautan yang diungkapkan oleh Allah dalam Al-Quran mengenai laut dalam. Laut dalam (deep sea) adalah bagian dari laut yang sangat gelap. Hingga saat ini, laut dalam masih merupakan misteri bagi manusia. Penelitian di laut dalam sendiri hingga saat ini masih sangat terbatas.

Tahun 2010 para peneliti Indonesia dan Amerika bekerjasama sama dalam mengungkap misteri laut dalam di perairan Sangihe Talaud. Expedisi ini dikenal sebagai INDEX SATAL 2010. Expedisi ini telah mengungkap tentang lapisan kegelapan di laut dalam, kehidupan hewan dan tumbuhan di dalam kegelapan di bawah laut. Dari hasil ekspedisi INDEKS SATAL 2010 ini berhasil ditemukan di laut dalam (sampai dengan 2.000 meter) 53 species ikan dari 32 famili, 19 species crustacea dari 10 famili dan 7 species cephalopoda dari 5 famili. Disamping itu ditemukan pula gunung-gunung api (pada kedalaman sekitar 4.000 meter) yang menyemburkan panasnya. Keberadaan gunung api ini diduga merupakan sumber mineral dan sumber energi baru di masa depan. lni adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT Sang Pengendali Kehidupan Semesta.

Mari kita lihat, dua ayat Surah Ar Rahman 55: 19- 20 “Dia membiarkan dua !aut (garam dan air tawar) pertemuan bersama­ sama. Antara keduanya ada batas yang tidak satupun dari mereka dapat melampaui batas.”

lni adalah fenomena menarik yang baru-baru ini dijelaskan oleh Ahli Oseanografi dari Perancis, Jacques Yves Cousteau yang meneliti berbagai lautan di dekat Selat Gibraltar. Ia menemukan bahwa pertemuan antara air dari Laut Tengah dan Samudera Atlantik airnya tidak bisa dicampur, meskipun keduanya asin. Tetapi tingkat salinitas mereka berbeda sehingga dapat menghasilkan seperti bendungan tak terlihat atau membran. Air Samudra Mediterania dengan salinitas di atas 36,5% dan temperatur sekitar 11,5 oC, terisolasi di kedalaman 900-1100 meter, sedangkan air dari Samudera Atlantik memiliki salinitas di bawah 35%, meliputi air Samudra Mediterania dengan suhu di bawah 10 oC. Perbedaan salinitas ini telah menciptakan arus laut yang menggerakkan system kehidupan bawah laut. Arus ini telah memungkinkan ikan bermigrasi secara terpola, sehingga manusia menjadi lebih mudah menangkapnya.

Temuan ilmu pengetahuan ternyata selalu menuju pada kutub kebesaran Allah SWT. Firman Allah adalah sumber llmu Pengetahuan. Melalui landasan iman manusia dituntut untuk mengeksplorasi sain untuk menguatkan keimanan kita dan menjadikannya wahana untuk menuju kesejahteraan.

Pengetahuan manusia dapat diibaratkan laksana sebutir biji sawi sangat kecil sekali dibandingkan dengan rahasia semesta. .Masih banyak rahasia yang harus diungkap. Manusia dituntut mengembangkan akal budinya supaya mampu memahami pesan-pesan Allah seperti yang disampaikan dalam surat Al-Kahf, 18: 109.

Katakanlah : “Kalau sekiranya samudera menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama saat ini kita menghadapi masalah serius yaitu meningkatnya konsumsi pangan dunia sebagai akibat bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi masyarakat di Negara-negara yang sedang berkembang. Produk pangan yang dihasilkan di daratan diperkirakan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk beberapa tahun ke depan. Sementara lautan yang menjadi sumber penghidupan manusia masa depan baru dieksplorasi sekitar 8%. lnilah tantangan kita untuk mengeksplorasi laut melalui pemanfaatan sains dan teknologi. Pesan-pesan Al Qur’an selalu relevan dengan temuan ilmu pengetahuan.

Hasil riset ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa rata-rata orang yang mengonsumsi ikan relatif lebih sehat dan terhindar dari serangan jantung dibandingkan dengan orang orang yang tidak mengkonsumsi ikan. lkan ternyata merupakan sumber nutrisi penting yang memiliki unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh manusia dan juga mampu mengurangi risiko berbagai penyakit. Kandungan asam omega tiga dalam ikan jika dikonsumsi secara teratur akan mengurangi risiko serangan jantung dan memperkuat system kekebalan tubuh.

Kandungan nutrisi penting dalam ikan ternyata telah dijelaskan dalam Al Qur’an dalam Surat An Nahl ayat 14 : “Dan Dia-lah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daging yang segar darinya, dan (dari lautan itu) kamu yang mengeluarkan perhiasan yang (kamu) pakai. Kamu (juga) melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.

Pesan Allah SWT alam Surat An Nahl ayat 14 dengan jelas memerintahkan manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat mengambil manfaat dari laut yang telah dianugerahkan Allah SWT tidak hanya berupa ikan, tetapi juga mineral, tambang, obat-obatan. Selain itu laut dengan sistem arus dan gelombangnya memberikan energi terbarukan kepada umat manusia. Manfaat laut masih belum banyak termanfaatkan. Hanya dengan sain yang didedikasikan untuk mesyukuri karunia Allah inilah yang akan membawa manusia pada kehidupan yang lebih baik.

Ajaran Islam mengarahkan umat manusia agar mengambil pelajaran dari segala kejadian dan peristiwa yang berada di sekitar kita. Dengan semua itu kita akan menyadari sedalam­ dalamnya hakekat kehidupan. Kita harus menyadari juga bahwa betapapun hebatnya dan komplitnya ajaran Islam, tidak akan berkembang dengan pesat kalau tidak diperjuangkan.

Perjuangan yang relevan untuk saat ini adalah mengembangkan sain dan teknologi. Agar kemurahan yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk membangun kesejahteraan bersama. Berkembangnya ajaran Islam yang demikian cepat itu, selain karena esensi ajarannya juga karena perjuangan dan dakwah yang dilakukan umatnya dari masa ke masa dan dari satu periode. ke periode yang lain demi perbaikan kualitas hidup manusia.

Melalui peristiwa ibadah puasa, ldul Fitri, lbadan Zakat dan lain sebagainya apabila dihayati dengan baik akan dapat menimbulkan motivasi yang luhur dalam menggalakkan dakwah lslamiyah mewartakan ajaran Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasullah Muhammad SAW. (Disarikan dari Materi Khutbah Idul Fitri 1432 H oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Ir. Fadel Muhammad di Halaman ITB).
Shalat Idul Fitri 1432 H di kampus ITB

Penetapan Idul Fitri 1432 H yang KACAU

Ohhh... alangkah bodohnya bangsa ini... Bikin kalender aja tidak becus! Berkali-kali umat ini mengalami perbedaan hari raya Idul Fitri. Kebodohan yang berulang!! Perayaan Idul Fitri kali ini, Muhammadyah memutuskan hari Selasa (30 Agustus 2011), sedangkan pemerintah dan ormas lain hari Rabu (31 Agustus 2011). Umat jadi galau dan bingung dibuatnya. Nah, karena saya tinggal di Indonesia, jadi terpaksa manut ke pemerintah.

Perbedaan ini muncul karena perbedaan kriteria hilal. Muhammadyah menggunakan kriterial wujudul hilal (keberadaan hilal), artinya ketika posisi matahari-bumi-bulan bergeser dari pisisi garis lurus (konjungsi) sebelum matahari terbenam, maka saat matahari terbenam kita menasuki bulan baru. Dengan kriteria ini maka hilal sering tidak dapat diamati tetapi ditentukan dengan perhitungan (hisab). Ormas lain menggunakan imkanur rukyat 2 derajat. Dengan kriteria ini pergantian bulan dikatakan terjadi jika saat matahari terbenam ketinggian bulan di ufuk mininal 2 derajat. Kenapa dipakai batas 2 derajat juga tidak ada alasan yang kuat.

Nah, seharusnya para Astronomi dapat berperan lebih di sini. Sudah banyak ilmuwan yang pakar dalam penentuan hilal di Negeri ini. Kita juga punya pusat peneropongan terbessar se-Asia Tenggara, yaitu Boscha yang disegani dunia. Kalaupun masih gengsi pake ahli dalam negeri, mbok ya kita bisa impor tenaga ahli dari luar. Kenapa harus malu kalo kita tidak mampu untuk itu. Kesepakatan penentuan kriteria menjadi penting ditetapkan secara bersama antara pemerintah dalam hal ini Departemen Agama dan Ormas Islam. Dengan kriteria bersama ini, dipastikan tidak akan terjadi lagi perbedaan yang sangat-sangat bodoh semacam ini.

Ketika terjadi perbedaan, atas nama toleransi, keberagaman kita seringkali berkelit bahwa Islam menghargai perbedaan. Argumentasinya: bukankan Tuhan menciptakan perbedaan??? Berbeda itu indah! Perbedaan itu Sunatullah!! Hmmm....

Namun kalau sudah menyangkut kekuasaan, uang, ambisi dan kepentingan kelompok dan partai, perbedaan menjadi barang haram!!!

Semua Ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, Persis, MUI dan lain-lain, harus menanggalkan ego dan harga diri yang tidak penting demi kebaikan umat secara keseluruhan. Mereka harus duduk bersama dengan hati yang kosong dan bersih untuk mempersatukan kesepakatan tentang kriteria hilal yang difasilitasi oleh Deptan yang juga harus kuat dan bijaksana. (Kabelan Kunia/ yang masih menggenapkan puasa 30)
Wallahu alam bissawab.

Senin, Agustus 22, 2011

Ketika Seorang Anak Menanyakan Apa itu DOSA???




NAJLA, itulah nama gadis kecil kami yang baru berumur 3,8 tahun. Suatu ketika saat Dia berbuat sebuah kesalahan, aku sempat memberi teguran "Adek kalo bikin dosa, ntar dimarahin oleh Allah loh.. Adek nanti dijewer sama Allah". tegurku sembari menjentikkan jemari ke telinga kanannya.

"Emang Ayah Allah gitu??" elaknya sembari memandangiku yang sontak kagek dan tidak menduga atas tangkisan dengan kalimat yang bagiku amat sulit untuk dijelaskan. Aku tersadar, karena menjentikkan telinganya, Dia berpikir apakah aku Allah, karena menghukum Dia saat berbuat dosa.

Apa demikian kritisnya anak-anak sekarang?? Atau ada yang salah dalam cara kami mendidik si gadis kecil ini. Terkadang banyak sekali lontaran-lontaran pertanyaan yang diluar dugaan kami sebagai orang tua. Dua pertanyaan di atas merupakan pertanyaan kritis terakhir yang dia ajukan ke kami. Pernah suatu kali Dia menanyakan apa itu surga, kemudian menanyakan dimana Allah SWT itu berada? Terus kami jawab, Allah ada di atas langit. Sontak Dia menatap langit, kemudian berkomnetar "Dimana sih Allah itu Ayah, kok tidak ada di langit? Itu kan awan..?" tanyanya sembari memandang langit yang berawan.

Atas pertanyaanya  tentang apa itu dosa, kami coba berdiskusi untuk memberikan jawabanya yang pas dan mudah dicerna oleh otak 'ciliknya'. Jawaban kami kompak; "Dosa adalah perbuatan jelek yang dilakukan De' Najla. Misalnya kalo De' Najla marah-marah sama Ibu atau De' Najla suka mukulin Teh Fawwaz, maka itu adalah dosa". terang kami dengan hati-hati sembari mengamati apa si kecil ini mengerti apa tidak. Nampaknya dia cukup mengerti. Buktinya, ketika Dia berbuat seperti yang disebutkan, sontak Dia sadar dan berhenti melakukannya, meskipun sering juga diulangi kesalahan tersebut hehe.... Ah, dasar anak kecil.....

Memang harus sabar mengajarkannya sembari memberi pengertian akan hal-hal yang baik dan jelek. Bukankah hakekatnya Pahala dan Dosa seperti halnya perbuatan Baik dan Jelek??

Kamis, Agustus 18, 2011

Potensi Hanjeli sebagai Tanaman Pangan dan Obat-obatan

Oleh Kabelan Kunia
Artikel ini telah dimuat di Harian Pikiran Rakyat Edisi Kamis, 18 Agustus 2011

Hanjeli (Coixlachryma - Jobi L. atau Coix.agrestis Lour) merupakan tanaman serealia sebagai bahan pangan yang belum banyak digali, padahal tanaman ini berpotensi untuk dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, obat-obatan atau bahan baku industri.

Dalam bahasa Inggris hanjeli disebut job’s tears atau ada juga yang menyebutkan sebagai chinese pearl. Tanaman ini jarang digunakan sebagai sumber bahan makanan, sebagian besar, hanjeli dimanfaatkan dalam produksi kerajinan tangan. Para petani sendiri hanya memanfaatkan hanjeli sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika pemanfaatan tanaman ini lebih dikembangkan khususnya dalam produksi bahan pangan (http://ainipage.blogspot.com/2011/04/hanjeli.html).

Walaupun belum ada data-data seberapa besar produksinya di Indonesia, namun Hanjeli banyak ditemukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terbukti dengan banyaknya nama yang diberikan pada tanaman ini. Sebagai contoh, pengolong iteum (Gayo), Perasa (Palembang), Anjalai (Sumatera Barat), Hanjeli (Jawa), hanjeli (Sunda), Jelim (Aceh).

Kebanyakan tanaman ini tumbuh liar, namun telah banyak pula yang dibudidayakan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang kurang air, sehingga lahan-lahan yang tidak pernah mendapat irigasi  pun dapat dijadikan lahan untuk tanaman ini. Beberapa waktu yang lalu, penulis menemukan tanaman ini di dataran tinggi Bandung Utara seperti terekam dalam photo-photo berikut ini. Tanaman tumbuh tinggi dan subur serta berbuah sangat lebat dan besar-besar. Artinya tanaman ini bisa juga tumbuh pada lahan dataran tinggi di atas 1000 m dpl.

Biologis Hanjeli
Hanjeli sebagai sumber pangan & obat-obatan
Tanaman seperti rumput menahun, berumpun banyak, batang tegak dan besar, tinggi 1-3 m. Hanjeli tumbuh liar atau dibudidayakan sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Tumbuh pada tanah lembab dan terkena cahaya matahari hingga ketinggian 1.000 m dpl. Daun letak berseling, bentuk pita atau lanset, panjang 8-100 cm, lebar 1,5-5 cm, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, permukaan kasar, ibu tulang daun menonjol di punggung daun. Bunga ke luar dari ketiak daun, berbentuk bulir. Buahnya buah batu, bulat lonjong, bila tua berwarna ungu keputih-putihan, dan kulitnya keras.

Kandungan dan Manfaat
Hanjeli berdasarkan beberapa penelitian dan literatur diketahui memiliki unsur-unsur seperti yang terkandung dalam beras yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, Hanjeli kaya akan lemak. Biji Hanjeli mengandung 58-62 persen soluble carbohydrate, terutama pati, 9.5-23 persen albuminoid, dan 5 persen lemak.

Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1981), 100 gram Hanjeli mengandung energi 289 kal, protein 11.0 gram, lemak 4.0 gram, karbohidrat 61 gram, kalsium 213 mg, fosfor 176 mg, besi 11 mg, thiamin 0.14 mg, serta air 23 gram. Pada biji banyak mengandung coixol, coixenolide, coicin dan asam amino leusin, tirosin, lisine, asam glutamat, arginin dan histidin. Data ini menunjukkan Hanjeli lebih banyak mengandung protein dan zat gizi lainnya, sehingga diharapkan dapat dijadikan alternatif pemenuhan kalori dan protein.

Produk pangan yang dapat dihasilkan dari hanjeli terutama berupa tepung hanjeli. Tepung Hanjeli ini merupakan produk yang dihasilkan dari olahan biji hanjeli. Berdasarkan protein dan mineral yang dikandungnya, potensi tepung Hanjeli sebagai sumber bahan baku pembuatan makanan ringan (kudapan) patut dicoba.

Tanaman Hanjeli sarat kandungan gizi dan kalori
Manfaat lain dari tanaman Hanjeli adalah kegunaannya sebagai obat berbagai penyakit. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah biji dan akar Hanjeli.  Beberapa penyakit yang dapat dibantu kesembuhannya antara lain sakit usus buntu, radang usus (enteritis) kronis, Infeksi dan batu saluran kencing, kencing sedikit, kencing bernanah, bengkak (edema), biri-biri, tidak datang haid, keputihan (leuchorhea), Sakit kuning (jaundice),  cacingan (ascariasis), rheumatism seperti sakit otot (mialgia), keputihan (Leucorrhea), tumor saluran pencernakan seperti kanker lambung, kanker paru, kanker mulut rahim (cervix), kutil (warts), eksema, radang paru, demam, dan batuk sesak.

Sekalipun sedikit sekali literatur atau hasil penelitian yang mendukung dan menguji efektivitas Hanjeli untuk peyembuhan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, namun dari pengalaman dan kearifan lokal masyarakat di berbagai daerah yang secara tradisonal sudah membuktikan keampuhan tanaman ini sebagai tanaman herbal penyembuh penyakit. Kiranya sangat perlu dilakukan kajian klinis dan ilmiah modern untuk menemukan zat aktif dalam tanaman ini sebagai sumber obat herbal yang potensial, semoga (Kabelan Kunia/ dari berbagai sumber).

Minggu, Juli 31, 2011

Silaturahim : Indahnya Kebersamaan

Kebersamaan Keluarga dengan Makan Bersama

Besok Senin, 01 Agustus 2011 umat Muslim seluruh dunia akan menjalankan ibadah Shaum Ramadhan selama sebulan penuh. Ramadhan merupakan bulan suci untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan juga merupakan satu momen untuk pengendalian diri dan mempererat tali silaturahim dan kebersamaan.  

Memang sangat indah dan bermakna ketika Ramadhan dijalankan bersama-sama dengan keluarga dan kerabat terdekat. Mudahan-mudahan Ramadhan kali ini merupakan bulan terbaik yang terimplementasikan dalam diri kita untuk memperkuat tali silaturahim dan kebersamaan dalam keluarga dan sesama.


Kebersamaan Keluarga dengan Bermain Bersama

Sifat amanah atau kejujuran bisa didapatkan lewat ibadah puasa. Manfaat ibadah puasa akan kita bawa dalam kehidupan sehari-hari. Lewat puasa juga kita dilatih melakukan dan mempererat rasa kasih sayang antara sesama dan semua mahluk Nya. Indahnya kebersamaan terbalut sifat amanah dan hati yang mengutamakan kejujuran. Sifat amanah dan hati yang jujur dapat dengan mudah dan ikhlas membangun kebersamaan dengan semua orang dalam aktivitas kehidupan. Tidak akan ada kecurigaan, ketakutan, kemarahan, kebencian dan dendam dalam pergaulan antar sesama.

Kebersamaan Keluarga dengan Rekreasi Bersama


Silaturahim bukan hanya ditandai dengan saling berbalasan salam tangan atau memohon maaf belaka. Bila mencermati dari asal katanya, yakni shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang, maka silaturahim dapat diartikan sebagai menghubungkan kasih sayang antar sesama. Silaturahim juga bermakna menghubungkan mereka yang sebelumnya terputus hubungan atau interaksi, dan memberi kepada orang yang tidak memberi kepada kita.


Kebersamaan Keluarga dengan Berkumpul Bersama
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturrahim karena silaturrahim itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta, serta dapat memperpanjang umur."

Betapa pentingnya silaturahim dalam hubungan antar sesama, Rasulullah saw berpesan “Sayangilah apa yang ada di muka bumi, niscaya Allah dan semesta alam akan menyayangimu” (H.R Tirmidzi), yang dapat diartikan bahwa hak saling berkasih sayang dan silaturahim tidak terbatas pada kerabat, tetapi sesama makhluk ciptaan Allah SWT.


Kebersamaan Keluarga dengan Bergembira Bersama
Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim.” Sudah ada balasan dari Allah bagi orang yang bersilaturahim yaitu surga, dan sebaliknya bagi orang yang memutuskan tali silaturahim yaitu neraka!!. Begitu besarnya balasan Allah sehingga begitu besar juga cobaan yang akan dihadapi. 

Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Semoga kita bisa meraih surga Nya dengan membina silaturahim antar sesama, Amin (Kabelan Kunia/31/07/2011)
Wallahu A’lam

Minggu, Juli 17, 2011

Menikmati Keindahan Taman Narmada di Lombok

MATARAM – Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki sejuta keindahan sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia. Selain pantainya yang eksotis, banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi bila kita berkunjung ke pulau ini, salah satunya adalah Taman Narmada.

Pertama kali berkunjung ke Pulau Lombok, penulis tidak melewatkan untuk mengunjungi Taman Narmada (Narmada Park) yang terletak di Lembuah Desa, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer sebelah timur Mataram, Nusa Tenggara Barat. Indah, luas, terawat dan mengagumkan...!!! Demikian kesan pertama saat pertama  menginjakkan kaki di taman dengan luas sekitar 2 hektar ini.


Di tengah kolam terdapat air mancur yang disebut "Pemuda Fountain"
Konon, taman ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok yang bernama Anak Agung Ngurah Karang Asem. Taman Narmada digunakan sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap lima tahun penuh Caka bulan (Oktober-November). Selain upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan selama musim kemarau (www.wartanews.com).

Taman ini dibangun menyerupai keindahan Gunung Rinjani yang digunakan sebagai tempat peristirahatan raja. Narmada bagi umat Hindu adalah air yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Nama Narmada digunakan untuk menamai mata air yang membentuk beberapa kolam.

Di Taman Narmada ada beberapa bagian seperti gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sakapat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar.

Arena permainan flying fox yang yang membentang di Telaga Padmawangi.
Di dalam taman ada juga sebuah air mancur yang disebut "Pemuda Fountain" yang dikatakan air tersebut berasal dari Gunung Rinjani dan dipercaya untuk membuat seseorang tetap awet muda sehingga disebut Air Muda. Sumber mata air ini, pernah diteliti dan ternyata memiliki kandungan mineral cukup tinggi. Uniknya, dari sumber mata air ini, berapapun jumlah yang diambil setiap hari, tidak akan pernah habis, padahal sumber mata airnya sangat kecil sekali.


Taman indah ini dibuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai. Aku dan paman yang menjadi guide gratis kebetulan masuk ke sini masih sangat pagi, sekitar jam 08.00 WITA. Jadi, kami adalah pengunjung pertama yang masuk. Karena paman dikenal sebagai warga yang dekat dengan lokasi taman, tiket masuk kami digratiskan, hehe... Sebenarnya biaya tiket masuk taman ini sangat murah, hanya Rp 5.000, sedangkan untuk turis asing dikenakan biaya masuk sebesar Rp 10.000.

Di dalam Taman Narmada, kami dapat menikmati keindahan taman yang didominai oleh kolam air yang masih terlihat cantik dan alami. Konon katanya kolam ini digunakan sebagai tempat pemandian bagi raja dan selirnya. Dan ada juga merupakan salah satu kolam renang dilengkapi dengan berbagai permainan air. Dari ketinggian di pinggir kolam besar, membentang tali  baja sepanjang 200 meter untuk arena permainan flying fox yang yang membentang di telaga padmawangi. Dengan adanya sarana flying fox ini pengunjung, terutama anak-anak tidak hanya melihat sekeliling taman dan kolam semata, tapi juga bisa menikmati kesejukan air dan keindahan kolam dari atas tali gantungan flying fox.

Kami menysuri sisi Telaga Padmawangi hingga ke bagian belakang area taman. Di sini kami melintasi kebun Manggis yang tinggi menjulang. Kebetulan batang manggis belum berbuah. Pada bagian luar area belakang kebun manggis, kami mendapati semacam saluran pipa yang dibangun Belanda saat itu.
Kebun Manggis di bagian belakang Taman Narmada
Saluran pipa yang terbuat dari beton dan jumlah ada sepasang dengan panjang tidak kurang dari 200 Meter membentang dari bukit (ada sungai) sebelah Utara, kemudian menurun lalu  mendaki hingga bukit sebelah Selatan. Di bagian Selatan terdapat sungai kecil dan perkampungan. Konon, saluran air ini dibangun Belanda untuk mensuplai air ke sungai kecil di perkampungan sebelah Selatan yang kekurangan air.

Pipa beton sebagai saluran air
Tahun lalu, kata mang Jaja, obyek wisata bersejarah ini, mulai dipoles Pemda untuk menarik minat wisatawan berkunjung, mulai dari penambahan arena bermain bagi anak-anak, sampai penyajikan outbond, lengkap dengan flying fox termasuk pula wisata kuliner berupa sate bulayak yang menjadi ciri khas masyarakat Mataram. Di bagian luar gerbang utama, banyak sekali dijual cendera mata khas Pulau Lombok. Suasana masih pagi, belum banyak pedagang yang berjualan, aku urung membeli ole-ole untuk dibawa pulang.

Sekitar satu jam kami menikmati keindahan peninggalan sejarah masa lalu berupa taman nan indah, Taman Narmada. Yuk...liburan ke Lombok sambil menikmati keindahan yang disajikan alam nan asri! Suatu saat aku harus kembali ke sini lagi...!! (Kabelan Kunia/Lombok)

Selasa, Juli 05, 2011

Family Vacation on Solo

Setelah menempuh perjalanan 2 jam lebih dari Kota Yogyakarta, menjelang Maghrib kami tiba di Kota Solo nan eksotis. Tujuan pertama kami adalah mencari hotel untuk menginap semalam di sini. Secara perlahan mobil kami menyusuri keramaian Kota Solo hingga tanpa terasa sudah tiba di Bangunan tua, di lingkungan Keraton Solo. Kami berhenti sejenak, sembari bertanya ke Tukang Becak yang menunggu penumpang di lingkungan Keraton tua ini.

Keraton Kasunan Surakarta (Sumber Wikipedia.com)
Keraton Kasunan Surakarta terletak di pusat kota Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pembangunan keraton dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota Wonogiri.

Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki persamaan umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun serentak pada 1744-45, namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa-Eropa (Wikipedia.com)

Malam ini kami menghabiskan malam di Kota Solo. Setelah diantar oleh Tukang Beca yang baik hati ke sebuah hotel sederhana di sekitar jalan utama Jl. Slamet Riyadi dengan akses terdekat ke Keraton Solo, Pasar Klewer dan pusat keramaian lainnya, kami dijanjikan untuk diantar ke Warung Bakso Ulat Alex yang terkenal di Solo, paling rame dan enak katanya. Setiba di lokasi, ternyata warung bakso sudah mau tutup, karena habis...!! Akhirnya kami diantar lagi ke warung bakso yang lainnya, dan masih buka dan juga ramai sekali. Dengan harga cuma Rp 9.000 per porsi, kami menikmati kuliner malam ini dengan antusias dan mengenyangkan.

Pagi yang cerah. kami mulai mengelilingi Kota Solo. Tujuan pertama adalah pusat belanja batik yang banyak terdapat di Kampung Kauman sebagai sentra batik di Kota Solo. Di sebuah toko dan pusat kerajinan batik, kami menyaksikan proses pembuatan kain batik secara sederhana. Proses membatik secara tradisonal dengan mengambar motif di kain dengan canting menggunakan tinta malam atau yang menggunakan cetakan hingga proses pencucian sampai kain menjadi sebuah produk sandang yang cantik, indah dan bernilai. Istri dan anak-anak sempat mencoba peralatan batik serta belajar membatik dengan canting pada selembar kain. Komentarnya : "Asyik tapi sangat sulit dan membutuhkan kesabaran dan kerapihan..".

Belajar Membatik di Solo (Heni Yuningsih)
Awalnya Fawwaz rada bete dan manyun ketika mencoba diajar membatik. Lambat laun Dia mulai menikmati pelajaran pertamanya, membatik di bingkai kain. Pola kupu-kupu dan bunga digambarkan dengan pensil di permukaan kain. Selanjutnya dengan hati-hati dia mulai menggoreskan canting berisi cairan malam ke pola yang sudah tergambar di kain. Tapi, uff....cairan malam panas sedikit tertumpah di paha sebelah kanannya. Sedikit merintih dan meringis dia kesakitan "panas...!!!" keluhnya.

Fawwaz dan Najla menggunakan canting dan malam untuk membatik
Setelah pemberian cairan malam sesuai dengan pola, kemudian anak-anak memberikan warna sesuai dengan selera mereka. Di hadapan mereka disiapkan pewarna batik dengan 4 warna, merah, kuning, hijau dan biru. Fawwaz dan Najla  secara bersama memberikan warna pada kain dengna pola kupu-kupu dan bunga tersebut. Setelah seliesai, kemudian oleh petugasnya, dicuci dengan air panas untuk menghilangkan malamnya dan terakhir direndam dan dibilas dengan cairan kimia untuk menguatkan warna yang sudah diberikan. Setelah dicuci dan dibilas dengan air dingin dan dikeringkan, woww..... luar biasa hasil karya anak-anak ini membuat batik.
Fawwaz dan Najla dengan Batik hasil karya mereka
Menjelang siang kami berwisata sejarah ke Pura (Puro) Mangkunegaran. Puro ini adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil. Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri yang sama dengan keraton, yaitu pada pamedan, pendopo, pringgitan, dalem, dan kaputran, yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh. Bersama guide, kami diajak masuk dan mengitari seantero Puro sampai ke bagian dalamnya.

 Berfoto bersama dengan guide Puro di Kraton Mangkunegaran
Setelah puas berwisata di sekitar kota Solo, pada akhirnya kami harus kembali ke Bandung. Jam 14.00 WIB kami menyusuri perjalanan panjang menuju Kota Semarang sebagai kota terakhir tujuan wisata kami kali ini. Sepanjang jalan yang lebar dan agak sepi, kami mulai tiba ke Kota Semarang menjelang maghrib. Kami putuskan untuk menginap semalam di kota tua ini. Besok pagi mulai kembali menikmati suasana lain di Kota Semarang (Kabelan Kunia &Family)

Senin, Juli 04, 2011

Kemegahan dan Keindahan Tamansari Yogyakarta

Selesai mandi pagi, kami parkir kembali di depan Benteng Vredeburg di area Malioboro. Begitu turun, kami langsung disapa seorang tukang beca. Beliau menawarkan becanya mengelilingi area Keraton Yogyakarta, Malioboro, mengantar sarapan gudeg sampai belanja batik dan oleh-oleh khas Yogyakarta. Dengan tarif hanya Rp 5.000,- tanpa batas waktu, tanpa ragu aku sulit menampiknya.

Diawali dengan perjalanan menuju area Keraton Yogyakarta, masuk dari samping kanan Keraton, kami berhenti di tempat warung nasi dengan menu khas sayur Gudeg, krecek kulit dan telur ayam. Aku rasakan gudeg yang enak dan sambel kulit (krecek) yang memikat selera selama di Yogyakarta ini. Lumayan mengganjal perut sarapan kali ini.
Menikmati sarapan pagi dengan Gudeg di Yogyakarta
Kami akhirnya melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya kami tiba di area Tamansari. Terlebih dahulu, beca mengantar kami masuk ke area taman, tapi menuju sebuah rumah di sampingnya dengan aneka lukisan batik. Tanpa bisa ditawar, kami akhirnya membeli 2 buah lukisan batik bermotif kupu-kupu, seharga Rp 150.000 per buah.
Menikmati dan membeli lukisan batik di Yogyakarta
Selanjutnya menuju belakang rumah pelukis ini, kami menjumpai taman kuno. Taman ini adalah Tamansari Yogyakarta atau Tamansari Keraton Yogyakarta yang merupakan sebuah situs bekas taman atau kebun istana (royal garden) Keraton Yogyakarta. Tempat ini adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya yang letaknya hanya sekitar 0,5 km sebelah selatan Kraton Yogyakarta. Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp 3.000/ orang kami ditemani guide mengelilingi dan mendapatkan penjelassan detail tentang Tamansari ini.
Di depan Gerbang belakang Tamansari
Kebun atau taman ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektar dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air.
Di area dalam Tamansari
Arsitek bangunan ini bergaya Portugis, sehingga selintas seolah-olah bangunan ini memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat, di samping makna-makna simbolik Jawa yang tetap dipertahankan. Namun jika kita amati, makna unsur bangunan Jawa lebih dominan di sini. Tamansari dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I atau sekitar akhir abad XVII M. Tamansari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal air, ruangan-ruangan khusus dan sebuah kolam yang besar (www.yogyanews.com).
Kolam mandi para Selir Sultan
Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Tamansari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja (www.wikipedia.com).

Di area dalam komplek Tamansari kami menyaksikan dengan kagum 3 kolam yang konon digunakan untuk tempat mandi sultan dan selir yang dipilih mendapat giliran yang terletak bagian dalam, ada kolam bagian luar dengan ukuran cukup luas, tempat para selir mandi dan kemudian kolam di samping kolam mandi selir adalah kolam para putra sultan.
Area kolam mandi sultan dan selir terpilih
Di area kolam mandi sultan terdapat 2 kamar. Kamar pertama adalah tempat sultan dan selir berganti pakaian dan kamar kedua tempat sultan 'sauna' atau mengeringkan tubuhnya dengan uap panas. Di sini terdapat perapian yang di atasnya ada sebuah ranjang cukup besar.
Kamar 'sauna' dengan perapian dan ranjang besar
Pada bagian dalam taman ini selain terdapat irigasi air terdapat juga jalan bawah tanah atau terowongan dari Kraton Yogyakarta yang menuju salah satu bangunan di taman yang disebut Pasarean Ledoksari, yakni tempat peraduan dan tempat pribadi Sultan. Juga terdapat Sumur Gumuling, yaitu bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya terletak di bawah tanah.
Lima Tangga menuju lantai 2
Di masa lampau, bangunan ini merupakan semacam surau tempat Sultan melakukan Sholat yang dapat dicapai melalui salah satu lorong bawah tanah yang ada di kompleks taman. Selain itu, masih banyak terdapat lorong bawah tanah, yang dulunya dipakai sebagai jalan penyelamatan bilamana sewaktu-waktu kompleks ini mendapat serangan musuh.
Lorong bawah tanah menuju Keraton Yogyakarta
Di salah satu bagian ada bangunan yang disebut Pulau Kenanga karena di halaman depan gedung tumbuh pohon Kenanga Bunga Kenanga menyebarkan bau yang harum ke seluruh bagian taman.
Depan Gerbang Utama Tamansari
Akhirnya setelah melewati perjalanan yang menyenangkan di sini, kami berani menyimpulkan bahwa Tamansari adalah sebuah tempat yang cukup menarik dan wajib untuk dikunjungi. Selain letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta yang merupakan obyek wisata utama kota ini, Tamansari memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan Tamansari antara lain terletak pada bangunannya sendiri yang relatif utuh dan terawat serta lingkungannya yang sangat mendukung keberadaannya sebagai obyek wisata. Bangunan ini sangat inspiratif dan membanggakan sebagai sebuah bukti sejarah anak bangsa (Kabelan Kunia & Family/ Yogyakarta/2011)