Senin, Juni 16, 2008

Puasa Menyehatkan Organ Tubuh

Oleh Kabelan Kunia
Artikel ini dimuat di SRWIJAYA POST, Rabu, 19 Nopember 2003


MENJALANKAN ibadah puasa secara ikhlas ternyata banyak manfaatnya. Tidak hanya moral atau akhlak baik dapat terbentuk, namun juga menjadikan tubuh orang yang berpuasa menjadi lebih sehat dan terpelihara. Jika dipersiapkan dan dijalani dengan baik, puasa bahkan dapat menjaga tubuh terhindar dari gejala penyakit serta mampu mempercepat penyembuhan bermacam penyakit yang diderita.

Bahkan Rasulullah Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Hurairah: “Berpuasalah, maka akan menyehatkan kamu.” Ibadah puasa membuat jiwa tenang. Jiwa yang tenang merupakan prasyarat menghindari kemunculan stres. Ketenangan jiwa merupakan “pil” bagi gangguan-gangguan pencernaan, seperti lambung, usus ataupun organ-organ lain. Dalam pengertian lain, ada sisi-sisi kejiwaan dimana organ-organ pencernaan bekerja dengan tentram dan menjaga tubuh menjadi lebih sehat.

Puasa sangat efektif untuk tujuan membersihkan bagian dalam tubuh, regenerasi sel, dan peremajaan tubuh. Juga, menjadi terapi beberapa penyakit tertentu seperti hipertensi, kanker kardiovaskuler, ginjal, dan depresi, akan lebih cepat dan efektif bila diikuti dengan aksi puasa. Makan dan minum wajib hukumnya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari agar tubuh tetap “hidup”. Namun, selain memasok zat gizi, makanan dan minuman juga membawa bahan toksik yang kemudian tertimbun dalam tubuh.

Unsur toksik ini yang menjadi beban, sehingga tubuh dipaksa bekerja melampaui batas. Akibatnya, kemampuan untuk sehat kembali (recovery) terbatas. Karena itu, sekali waktu kita perlu berpuasa untuk membuang bahan-bahan beracun yang bisa mengganggu sel, jaringan, dan organ dalam tubuh. Begitu racun berhasil dilepaskan, tubuh akan mempunyai kesempatan untuk sehat kembali. Ketika orang sedang berpuasa, terjadi detoksifikasi (proses pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh) yang bersifat total dan holistik (menyeluruh).

Artinya, tujuan pembersihan bukan hanya sebatas menyangkut kepentingan fisik, tetapi juga mencakup pembersihan dan peningkatan energi dalam jiwa dan pikiran. Detoksifikasi bisa diartikan membersihkan tubuh bagian dalam, terutama sistem pencernaan. Secara alamiah usus besar merupakan pusat kotoran, sehingga wajar kalau organ yang satu ini tidak bisa bersih 100%. Namun, jangan sampai fungsi pembuangan ini menjadi tidak mampu mengantisipasi jumlah kotoran yang terbentuk setiap hari.

Dengan mengistirahatkan proses mencerna selama berpuasa, maka tubuh mempunyai energi untuk mengerjakan hal lain, yaitu membersihkan tubuh dari toksin atau racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh. Pada awal proses pembersihan racun ini bisanya diiringi dengan gejala sakit kepala, badan lemas, atau menggigil. Setelah minggu kedua gejalanya akan mereda, lalu di akhir puasa tubuh akan terasa lebih rigan dan fit.

Faktor utama timbulnya suatu penyakit pada diri seseorang itu adalah karena makanan yang dikonsumsinya. Makanan akan mengeluarkan energi metabolisme. Makin banyak makan, maka makin tinggi oksidan yang merusak atau disebut oksidative stress. Orang yang memiliki kebiasaan makan berlebih justru akan meracuni diri sendiri. Akibat makan tak terkontrol, maka seseorang akan mengalami kegemukan yang kemudian mengakibatkan pula muncul berbagai penyakit lain yang mengiringi.

Puasa ternyata dapat menekan radikal bebas dan mampu mendongkrak antioksidan. Berbagai penelitian membuktikan berpuasa memangkas radikal bebas hingga 90 persen. Sebenarnya, radikal bebas adalah hasil sampingan yang selalu mengiringi metabolisme tubuh. Beberapa faktor pencetus semisal -sinar matahari, nutrisi rendah, dan aliran darah yang terganggu- membuat kadar radikal bebas melimpah.

Beberapa radikal bebas ini berdampak merusak sel tubuh, yang mempercepat penuaan. Radikal bebas juga menjadi biang penyakit yang berkaitan dengan tubuh yang aus seperti katarak, penyempitan pembuluh jantung dan kepikunan.Untungnya, tubuh punya sistem untuk mengerem laju radikal bebas, yakni dengan memproduksi antioksidan. Hanya, antioksidan alami tak mencukupi, sehingga harus dipasok dari luar.

Berbagai sayur dan buah segar mestinya bisa menjadi pilihan utama. Tetapi, dunia industri farmasi telah menyediakan cara mudah mendapatkan antioksidan dengan menyodorkan suplemen makanan yang antara lain mengandung vitamin C dan E, beta-karoten (salah satu bentuk vitamin A) dan enzim superoksida dismutase. Mungkin kita memilih satu di antara puluhan merek suplemen makanan (food supplement) yang kini gencar diiklankan. Tapi, untuk cara satu ini, harap siap siaga merogoh kocek dalam-dalam. Sepuluh tablet food supplement - yang menjanjikan antioksidan, menekan radikal bebas, dan mencegah penuaan-bisa berharga ratusan ribu rupiah. Padahal ada cara lain yang lebih aman dan murah ketimbang mengkonsumsi suplemen makan, yaitu berpuasa.

Para ilmuwan sebenarnya masih berselisih paham soal efektivitas food supplement. Pasokan antioksidan jenis enzim superoksida dismutase, misalnya, bisa jadi hanya mubazir. Sebab, enzim ini sangat gampang digelontor sistem pencernaan, terbuang begitu saja.Di samping itu ada beberapa risiko pasokan vitamin dalam jumlah berlebihan. Overdosis vitamin C misalnya, dapat menimbulkan diare, sedangkan kelebihan vitamin E bisa merusak fungsi hati. Nah, daripada mengkonsumsi suplemen makanan mahal yang belum tentu tepat sasaran, sekali lagi cara aman dan murah adalah berpuasa.

Manfaat lain dari berpuasa adalah bertambahnya energi. Jika puasa dilakukan dengan benar, jangan takut kelaparan karena puasa. Selama berpuasa, tubuh akan memakai energi cadangan di dalam tubuh. Hal ini juga termasuk dalam acara bersih-bersih sampai ke saluran sel-sel. Dengan bersihnya saluran sel-sel ini maka tubuh akan lebih mudah menyerap zat gizi yang masuk. Hasilnya, tubuh akan lebih berenergi. Jadi, tidak beralasan untuk bermalas-malas dan enggan kerja ketika berpuasa.

Berpuasa berarti belajar mengendalikan amarah dan emosi. Ini berarti juga menjaga jantung tetap sehat dan bekerja efisien. Dan kita pun terhindar diri serangan penyakit jantung. Selama berpuasa, tubuh memberi kesempatan sel-sel tubuh untuk meregenerasi sel-sel tua dan mati, sehingga tubuh kembali menghasilkan sel-sel muda, hasilnya tubuh akan senantiasa sehat, panjang umur dan awet muda.

Dengan berpuasa kualitas hidup semakin membaik, fisik dan non fisik, jasmani dan rohani. Kualitas hidup demikian adalah syarat mutlak mendapatkan kesehatan sejati yang diidamkan.Dengan begitu selepas puasa, kita akan merasakan seperti mendapat kehidupan baru. Selamat berpuasa!