Kamis, Agustus 18, 2011

Potensi Hanjeli sebagai Tanaman Pangan dan Obat-obatan

Oleh Kabelan Kunia
Artikel ini telah dimuat di Harian Pikiran Rakyat Edisi Kamis, 18 Agustus 2011

Hanjeli (Coixlachryma - Jobi L. atau Coix.agrestis Lour) merupakan tanaman serealia sebagai bahan pangan yang belum banyak digali, padahal tanaman ini berpotensi untuk dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, obat-obatan atau bahan baku industri.

Dalam bahasa Inggris hanjeli disebut job’s tears atau ada juga yang menyebutkan sebagai chinese pearl. Tanaman ini jarang digunakan sebagai sumber bahan makanan, sebagian besar, hanjeli dimanfaatkan dalam produksi kerajinan tangan. Para petani sendiri hanya memanfaatkan hanjeli sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika pemanfaatan tanaman ini lebih dikembangkan khususnya dalam produksi bahan pangan (http://ainipage.blogspot.com/2011/04/hanjeli.html).

Walaupun belum ada data-data seberapa besar produksinya di Indonesia, namun Hanjeli banyak ditemukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terbukti dengan banyaknya nama yang diberikan pada tanaman ini. Sebagai contoh, pengolong iteum (Gayo), Perasa (Palembang), Anjalai (Sumatera Barat), Hanjeli (Jawa), hanjeli (Sunda), Jelim (Aceh).

Kebanyakan tanaman ini tumbuh liar, namun telah banyak pula yang dibudidayakan. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang kurang air, sehingga lahan-lahan yang tidak pernah mendapat irigasi  pun dapat dijadikan lahan untuk tanaman ini. Beberapa waktu yang lalu, penulis menemukan tanaman ini di dataran tinggi Bandung Utara seperti terekam dalam photo-photo berikut ini. Tanaman tumbuh tinggi dan subur serta berbuah sangat lebat dan besar-besar. Artinya tanaman ini bisa juga tumbuh pada lahan dataran tinggi di atas 1000 m dpl.

Biologis Hanjeli
Hanjeli sebagai sumber pangan & obat-obatan
Tanaman seperti rumput menahun, berumpun banyak, batang tegak dan besar, tinggi 1-3 m. Hanjeli tumbuh liar atau dibudidayakan sebagai tanaman sela atau tanaman pagar. Tumbuh pada tanah lembab dan terkena cahaya matahari hingga ketinggian 1.000 m dpl. Daun letak berseling, bentuk pita atau lanset, panjang 8-100 cm, lebar 1,5-5 cm, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, permukaan kasar, ibu tulang daun menonjol di punggung daun. Bunga ke luar dari ketiak daun, berbentuk bulir. Buahnya buah batu, bulat lonjong, bila tua berwarna ungu keputih-putihan, dan kulitnya keras.

Kandungan dan Manfaat
Hanjeli berdasarkan beberapa penelitian dan literatur diketahui memiliki unsur-unsur seperti yang terkandung dalam beras yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, Hanjeli kaya akan lemak. Biji Hanjeli mengandung 58-62 persen soluble carbohydrate, terutama pati, 9.5-23 persen albuminoid, dan 5 persen lemak.

Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1981), 100 gram Hanjeli mengandung energi 289 kal, protein 11.0 gram, lemak 4.0 gram, karbohidrat 61 gram, kalsium 213 mg, fosfor 176 mg, besi 11 mg, thiamin 0.14 mg, serta air 23 gram. Pada biji banyak mengandung coixol, coixenolide, coicin dan asam amino leusin, tirosin, lisine, asam glutamat, arginin dan histidin. Data ini menunjukkan Hanjeli lebih banyak mengandung protein dan zat gizi lainnya, sehingga diharapkan dapat dijadikan alternatif pemenuhan kalori dan protein.

Produk pangan yang dapat dihasilkan dari hanjeli terutama berupa tepung hanjeli. Tepung Hanjeli ini merupakan produk yang dihasilkan dari olahan biji hanjeli. Berdasarkan protein dan mineral yang dikandungnya, potensi tepung Hanjeli sebagai sumber bahan baku pembuatan makanan ringan (kudapan) patut dicoba.

Tanaman Hanjeli sarat kandungan gizi dan kalori
Manfaat lain dari tanaman Hanjeli adalah kegunaannya sebagai obat berbagai penyakit. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah biji dan akar Hanjeli.  Beberapa penyakit yang dapat dibantu kesembuhannya antara lain sakit usus buntu, radang usus (enteritis) kronis, Infeksi dan batu saluran kencing, kencing sedikit, kencing bernanah, bengkak (edema), biri-biri, tidak datang haid, keputihan (leuchorhea), Sakit kuning (jaundice),  cacingan (ascariasis), rheumatism seperti sakit otot (mialgia), keputihan (Leucorrhea), tumor saluran pencernakan seperti kanker lambung, kanker paru, kanker mulut rahim (cervix), kutil (warts), eksema, radang paru, demam, dan batuk sesak.

Sekalipun sedikit sekali literatur atau hasil penelitian yang mendukung dan menguji efektivitas Hanjeli untuk peyembuhan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, namun dari pengalaman dan kearifan lokal masyarakat di berbagai daerah yang secara tradisonal sudah membuktikan keampuhan tanaman ini sebagai tanaman herbal penyembuh penyakit. Kiranya sangat perlu dilakukan kajian klinis dan ilmiah modern untuk menemukan zat aktif dalam tanaman ini sebagai sumber obat herbal yang potensial, semoga (Kabelan Kunia/ dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar: