Artikel ini telah dimuat di Harian Pikiran Rakyat Edisi 27 September 2006
MENUNAIKAN ibadah puasa secara ikhlas ternyata banyak manfaatnya. Tidak hanya moral atau akhlak baik dapat terbentuk, namun juga menjadikan tubuh orang yang berpuasa jadi lebih sehat dan terpelihara.
Jika dipersiapkan dan dijalani dengan baik, puasa bahkan dapat menjaga tubuh terhindar dari gejala penyakit serta mampu mempercepat penyembuhan bermacam penyakit yang diderita. Bahkan Rasulullah Muhammad saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Hurairah, "Berpuasalah, maka akan menyehatkan kamu."
Selama berpuasa, kebutuhan energi diambil dari cadangan glikogen dan lemak. Pada siang hari, lemak terus-menerus mengalami perombakan, sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernapas dengan lega dan timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan tergeser.
Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus-menerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel seperti yang terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Otto Buchringer yang menyebutkan, berpuasa dapat meremajakan sel-sel tubuh yang menua. Fakta ini menurutnya dilandasi oleh teori zat sisa (radikal bebas). Zat sisa yang berperan dalam kerusakan sel justru akan berkurang bila seseorang berpuasa.
Hal ini didukung oleh penelitian Allan Cott, M.D. yang disusun dalam sebuah buku berjudul Why Fast, yang membeberkan manfaat puasa dalam kaitannya dengan kecantikan dan awet muda. Namun hendaknya kita harus bijaksana memilih. Makanan-makanan yang "berat" seperti kolak pisang, wajik, gorengan, dan kudapan manis lain yang mengenyangkan bukanlah pilihan yang tepat. Makanan tersebut dapat menghalangi tubuh mendapatkan kecukupan gizi, karena kita sudah keburu kenyang sebelum menghabiskan porsi hidangan utama dalam jumlah yang mencukupi. Berikan kesempatan pada organ-organ cerna untuk menyiapkan diri lebih dahulu untuk menerima makanan.
Karena itu, pilih makanan manis yang tidak mengenyangkan dan mudah dicerna. Kita bisa minum teh manis, sirop, pisang goreng, atau sale pisang, namun disarankan sebaiknya mengonsumsi kurma. Santap beberapa buah kurma, diiringi dengan minum 1 - 2 gelas air putih.
Mengapa disarankan menyantap kurma terlebih dahulu saat berbuka? Anjuran ini ternyata datangnya dari Nabi Muhammad Saw. "Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika puasa, hendaklah berbuka dengan kurma."
Buah kurma mengandung gula alami (fruktosa) dan glukosa, sejenis karbohidrat sederhana yang tinggi. Fruktosa dan glukosa ini merupakan energi siap pakai (instant) bagi tubuh. Artinya, dalam beberapa menit setelah makan kurma, tubuh akan segera memperoleh energi dari fruktosa dan glukosa yang dikandungnya.
(Kabelan Kunia, Peminat masalah kesehatan/Staf PP Bioteknologi ITB)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar