Selasa, November 22, 2011

Secangkir Coklat Hangat Untukku


 

Secangkir coklat hangat tersaji menjelang pergantian tahun, 39 tahun berlalu. 
Kehangatan coklat menyeruak menghantar perjalanan panjang.
Hidup penuh rintangan dalam perjuangan yang tak berkesudahan.
 Keabadian merintangi pasti.
Kuukir jejak dengan langkah penuh darah dan air mata.
Tak ada yang tercecer, tetes demi tetes.


Secangkir coklat panas berukir kembang nan indah.
Pesona dunia mengikrar nafsu.
Tak terelak gapaian birahi.

Mencoba lari mengangkangi laknat.
Menembus batas maksiat yang terjaring.
Hilangkan gelap menatap sinar
Berpijar menyambut asa.



 Masa yang tuntas.
Dilewati penuh letih.
Meraih mimpi dalam dekapan sang dewi.
Hidup lebih berarti didampingi dua bidadari kecil nan lucu.


Merajut asa dengan bingkai kesetiaan.
Warna-warni kehidupan menghiasi jalan yang tak pernah lurus.
Keberanian melangkah menepis angkara.
Tujuan mulia terpatri dalam harapan.
(Bandung, 22 Nopember 2011)