Sabtu, September 27, 2008

Bolehkah Makan Kolak dan Minum Es?

Oleh Kabelan Kunia
Artikel ini telah dimuat di Harian Pikiran Rakyat Edisi 27 September 2006

MENUNAIKAN ibadah puasa secara ikhlas ternyata banyak manfaatnya. Tidak hanya moral atau akhlak baik dapat terbentuk, namun juga menjadikan tubuh orang yang berpuasa jadi lebih sehat dan terpelihara.

Jika dipersiapkan dan dijalani dengan baik, puasa bahkan dapat menjaga tubuh terhindar dari gejala penyakit serta mampu mempercepat penyembuhan bermacam penyakit yang diderita. Bahkan Rasulullah Muhammad saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Hurairah, "Berpuasalah, maka akan menyehatkan kamu."

Selama berpuasa, kebutuhan energi diambil dari cadangan glikogen dan lemak. Pada siang hari, lemak terus-menerus mengalami perombakan, sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernapas dengan lega dan timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan tergeser.

Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus-menerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel seperti yang terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Otto Buchringer yang menyebutkan, berpuasa dapat meremajakan sel-sel tubuh yang menua. Fakta ini menurutnya dilandasi oleh teori zat sisa (radikal bebas). Zat sisa yang berperan dalam kerusakan sel justru akan berkurang bila seseorang berpuasa.

Hal ini didukung oleh penelitian Allan Cott, M.D. yang disusun dalam sebuah buku berjudul Why Fast, yang membeberkan manfaat puasa dalam kaitannya dengan kecantikan dan awet muda. Namun hendaknya kita harus bijaksana memilih. Makanan-makanan yang "berat" seperti kolak pisang, wajik, gorengan, dan kudapan manis lain yang mengenyangkan bukanlah pilihan yang tepat. Makanan tersebut dapat menghalangi tubuh mendapatkan kecukupan gizi, karena kita sudah keburu kenyang sebelum menghabiskan porsi hidangan utama dalam jumlah yang mencukupi. Berikan kesempatan pada organ-organ cerna untuk menyiapkan diri lebih dahulu untuk menerima makanan.

Karena itu, pilih makanan manis yang tidak mengenyangkan dan mudah dicerna. Kita bisa minum teh manis, sirop, pisang goreng, atau sale pisang, namun disarankan sebaiknya mengonsumsi kurma. Santap beberapa buah kurma, diiringi dengan minum 1 - 2 gelas air putih.

Mengapa disarankan menyantap kurma terlebih dahulu saat berbuka? Anjuran ini ternyata datangnya dari Nabi Muhammad Saw. "Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika puasa, hendaklah berbuka dengan kurma."

Buah kurma mengandung gula alami (fruktosa) dan glukosa, sejenis karbohidrat sederhana yang tinggi. Fruktosa dan glukosa ini merupakan energi siap pakai (instant) bagi tubuh. Artinya, dalam beberapa menit setelah makan kurma, tubuh akan segera memperoleh energi dari fruktosa dan glukosa yang dikandungnya.

(Kabelan Kunia, Peminat masalah kesehatan/Staf PP Bioteknologi ITB)***

Kamis, September 11, 2008

Pisang, Teman Berbuka Puasa yang Menyehatkan

Oleh Kabelan Kunia

Artikel ini telah dimuat di Harian Pikiran Rakyat JABAR, Kamis (11/09/2008)


Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat kita. Beragam jenis panganan ringan dari pisang yang umum ditemukan antara lain kripik asal Lampung, sale (Bandung), molen (Bogor), epe (Makassar) dan masih banyak lagi. Di bulan puasa seperti sekarang ini, kita sangat akrab dengan kolak pisang yang merupakan salah satu sajian khas berbuka puasa. Namun tahukah Anda bahwa pisang juga merupakan pilihan yang baik untuk memulihkan tenaga bahkan meberikan manfaat kesehatan bagi tubuh?

Mengenai asal-usul tanaman ini agak sulit untuk melacaknya. Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia Tenggara, Brasil dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama berkembang di India, yaitu sejak 500 tahun sebelum Masehi dan menyebar sampai ke daerah Pasifik.
Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Tidak heran, Indonesia, kepulauan Pasifik dan Brasil terkenal sebagai negara pengekspor pisang terbesar.

Sayangnya, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia yang masyarakatnya getol mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.

Faktor Antihipertensi
Buah pisang yang dikolak umumnya adalah jenis plantain, yaitu pisang yang enak dimakan setelah diolah, seperti pisang kepok, pisang nangka, pisang tanduk dan lain-lain. Buah pisang umumnya mengandung dua faktor antihipertensi. Pertama, senyawa angiotensin-converting-enzyme (ACE) inhibitor. Senyawa tersebut merupakan jenis obat antihipertensi yang banyak digunakan oleh penderita tekanan darah tinggi. Kedua, pisang mengandung mineral kalium dengan kadar tinggi, yaitu sekitar 400 mg per 100 gram pada pisang matang, dan sekitar 450 mg pada pisang jenis plantain. Kalium merupakan salah satu mineral yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Buah pisang mengandung karbohidrat dan protein, juga mengandung kalium yang berkasiat menurunkan tekanan darah, vitamin C yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan vitamin E yang membantu mengendalikan proses penuaan kulit, sehingga membuat kita awet muda. Dalam 100 gram pisang mengandung 1.2 gram protein, 0.3 gm lemak, 17 mg kalsium, 17 mg kalsium, 78 mg karotin, 88 mg kalium, 27.2 gm karbohidrat, 0.4 gm fiber, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg, air 72 gram dan 116 kkal tenaga. Berbagai kandungan vitamin, mineral, karbohidrat dan sedikit lemak dari pisang, memberikan kemanfaatan yang besar untuk kebutuhan medis.

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor besi dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Cadangan Energi dan Obat
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras, berpikir atau saat berpuasa, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.

Pisang bisa memberikan energi secara instan, dan tersedia dalam waktu singkat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu yang relatif cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.

Serat pisang umumnya terdiri dari selulosa, pektin dan hemiselulosa yang dapat menurunkan kolesterol darah, melindungi jantung, serta dijadikan media pertumbuhan bakteri ‘baik’ dalam saluran pencernaan. Pisang juga sangat dianjurkan untuk penderita maag, karena memiliki sifat spasmolitik yang mampu meringankan kerja lambung serta dapat mengurangi sekresi enzim dan asam lambung. Tidak hanya itu, kandungan pektinnya yang tinggi dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung.

Kandungan mineral yang menonjol pada pisang adalah kalium, yakni sebesar 88 mg per 100 gram. Kalium berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak. Kalium dapat juga menghindarkan konstipasi, tenggorokan kering dan susah menelan, hemoroid hingga tak jarang terjadi perdarahan, hipertensi, paru-paru rasa terbakar disertai sesak napas dan batuk-batuk, nyeri bengkak, seperti bisul, sakit pada waktu bangun pagi dan setelah mabuk berat. Di samping itu kandungan besi yang cukup tinggi pada pisang dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah untuk membantu kasus anemia.

Hasil penelitian dari Univeritas California, Marilyn Kwan menemukan bahwa jeruk dan pisang adalah buah-buahan yang memiliki efek protektif terhadap leukemia. Menurutnya, mengonsumsi jeruk atau pisang secara teratur selama dua tahun pertama kehidupan anak terkait dengan menurunnya resiko leukemia. Hal ini didasari pada alasan tingginya kadar potassium dan vitamin C yang terkandung dalam jenis buah ini.

Potasium bekerja dengan sodium untuk mengatur keseimbangan cairan, denyut jantung, kontraksi otot dan rangsangan saraf. Ketika tingkat potasium meningkat, tingkat sodium akan turun. Ini artinya makan kaya potasium dapat membantu mengimbangi pengaruh konsumsi sodium berlebihan seperti retensi cairan dan tekanan darah tinggi. Para ahli menyimpulkan, konsumsi pisang setiap hari merupakan cara baik mencegah stroke.

Bagi pasangan yang ingin tetap memelihara kemesaraan, pisang diyakini sebagai salah satu makanan yang dapat menjaga libido tetap tinggi. Pisang bukan saja bentuknya yang kerap diidentikan dengan barang milik pria tapi lebih dari sekedar itu, pisang mengandung kombinasi potasium, vitamin B, vitamin C dan asam folat yang cukup, sehingga menjadikan pisang sebagai "viagra alami”.

Selain kaya potasium, pisang mengandung lebih dari satu per empat vitamin B6 yang dibutuhkan setiap hari termasuk asam folat, sehingga pisang menjadi makan penting bagi ibu yang mengandung dan wanita yang mencoba untuk memiliki bayi.

Untuk Anda yang mengalami keluhan organ pencernaan seperti maag, maka sangat baik untuk mengonsumsi pisang karena memiliki sifat spasmolitik yang mampu meringankan kerja lambung serta dapat mengurangi sekresi enzim dan asam lambung. Tidak hanya itu, kandungan pektinnya yang tinggi dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam lambung. Pisang adalah satu-satunya buah yang dapat dikonsumsi langsung tanpa membahayakan pasien iritasi atau kerusakan usus.

Hal penting lain, ternyata kandungan protein dan lemak pisang sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen, namun masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Di samping berguna untuk mengobati sembelit dan mencret juga ideal bagi yang mendambakan tubuh langsing karena hanya mengandung sekitar 95 kalori. Karenanya, Anda tidak perlu takut kegemukan walau makan pisang dalam jumlah banyak.
(*Kabelan Kunia/ Pusat Penelitian Bioteknologi ITB)